Ayam pelung bisa menjadi daya tarik Wisata ?
Minggu, 22 Januari 2012 | 21:46 WIB
Bantul - Majalahburungpas.com, warta lomba ayam pelung gelaran Hippapi Kabupaten Bantul cukup meriah selain di padati penonton. Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul, Ir Edy Suharyanto MM atas nama Bupati Bantul Sri Suryawidati mengukuhkan Pengurus Himpunan Peternak Penggemar Ayam Pelung Indonesia (HIPAPPI) Bantul periedo 2011-2014, Minggu, 22/01.
Tampak dalam foto ini, Ia mengatakan, semakin terus berkembangnya budidaya ayam pelung kini saatnya peternakan ayam pelung untuk dikembangkan sebagai sarana wisata,depan wisatawan yang datang ke Bantul tidak hanya berwisata di pantai Parangtritis akan tetapi juga dapat berwisata dengan mengunjungi peternakan.
Lebih jauh Edy menceritakan setahun lalu saat melakukan kunjungan kerja di Pare-Pare Sulawesi Selatan, rombongan dari Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul diajak pemerintah setempat untuk meninjau lokasi peternakan serta pasar ternak unggas khususnya ayam ketawa.
Di pasar tersebut ternyata sangat ramai dikunjungi wisatawan yang datang dari berbagai daerah. “Saya sangat terinspirasi tentang hal ini dan saya sangat tertarik untuk mengembangkan ayam pelung sebagai sarana wisata.Sehingga nantinya Bantul nantinya menjadi tujuan wisata peternakan” tutur pria yang aktif di organisasi Muhammadiyah ini.
Untuk mengembangkan serta menunjukkan kesungguhan dalam mengembangkan peternakan ayam pelung pihaknya berjanji akan menfasilitasi berbagai kebutuhan seperti promosi hingga pendanaan. Oleh karenanya Dinas Pertanian Dan kehutanan Bantul dalam APBD-dalam Perubahan nanti kami akan mengusulkan agar ada anggaran untuk peternak ayam pelung dalam untuk menunjang dunia pariwisata di Bantul.
Dalam kesempatan tersebut, Edy juga menyampaikan bahwa pemerintah Bantul saat ini sedang memikirkan serta mengupayakan cara pengembangan- biakan ayam pelung agar bisa berkembang lebih cepat. Misalkan dengan sistem perkawinan suntik (ib).
“Saya berharap dengan semakin banyaknya peternakan Ayam Pelung nantinya Bantul bisa menjadi salah satu sentra pengembangan budidaya ayam Pelung. Selain itu Bantul nantinya dapat menjadi satu-satunya daerah yang memiliki sarana wisata tentang peternakan ayam Pelung dan lomba seni suara alamnya” “ujarnya kepada majalahburungpas,com ini.
Sementara itu Sekretaris Camat, kecamatan Pandak Prapto Nugroho, < foto di samping juga menyatakan siap memberi dukungan serta motivasi dengan telah dikukuhkan pengurus HIPAPPI Bantul.
Apalagi HIPAPPI Bantul selalu aktif mengelar kontes ayam Pelung yang selalu diadakan di wilayah kerja Kecamatan Pandak.
Prapto menambahkan dengan adanya kepenggurusan HIPAPPI ini nanti diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan peternak ayam pelung di Pandak khususnya dan bantul pada umumnya.
Ketua HIPAPPI Bantul Agus Warsito dalam kesempatan tersebut menyampaikan kepengurusan HIPAPPI Bantul terbentuk melalui musyawarah yang diadakan pada 1 Desember 2011. Sehingga HIPAPPI Bantul merupakan organisasi peternak pelung termuda di Indonesia.
Dengan telah dikukuhkannya penggurus HIPAPPI Bantul, Agus juga berharap kepengurusan ini dapat berjalan sesuai relnya. Ke depan ia bersama pengurus lainnya berjanji akan selalu menjalankan program kerja yang telah disepakati bersama guna kemajuan dan berkembangnya peternakan ayam pelung.
Lebih lanjut Pidato Bapak Dipertahut Bantul ini dapat di lihat dalam liputan visual dengan membuka Pas TV "Anjar
Berita Terkait
- Ayam pelung 17 kali juara di tawar 35 juta tak di lepas ?
- Juara ayam pelung Yogya 22/01/2012
- Ular phyton seberat 50 kg berhasil di tangkap
- " 1 Desember 2011 Deklarasi Wadah Penggemar ayam pelung Bantul terlaksana "
1 Komentar

Tinggalkan Komentar

Jual Beli |
![]() | Inilah predikdi hobi derkuku puter dan perkutut tahun 2021 menurut B2WBF GodeanJumat, 1 Januari 2021 | 10:04 WIB |
![]() | Jujur sama istri kunci sukses dalam breeding burungJumat, 1 Januari 2021 | 10:02 WIB |
![]() | PKJ BF PKJ BF ISNAWAN SIAP MERAMAIKAN LOMBA TANPA MELIHAT MERK ORGANISASIJumat, 1 Januari 2021 | 09:45 WIB |
Surat Pembacashow all
Statistik Website


