Siapa bilang semut ngangrang tak bisa di ternak !
Sabtu, 8 Oktober 2011 | 16:51 WIB
Produk seputar ocehan, Semut ngangrang penghasil kroto merupakan hal vital bagi penggemar burung ocehan, pasalnya barang ini terkadang susah untuk di dapat, apalagi burung yang penyuka kroto bila tak ada krotonya maka burung akan drop dalam mengeluarkan suara. Memang di lapangan sampai saat ini masih kekurangan pasokan, padahal dari berbagai selentingan atau informasi kroto sudah bisa di ternak.
Makanya majalahburungpas.com menguber apa benar semut rang rang ini bisa di ternak di rumah oleh siapapun. Ketika mencoba mengorek berbagai info sana sini, memang telah ada yang berkecimpung untuk itu, namun karena info kurang valid atau media ini tidak melihatnya sendiri, maka juga tak pernah memuat hal ternak tersebut.
Dari hasil penelusuran, info ternak kroto memang benar adanya dan bisa di ternak oleh siapa saja. Menariknya semut ngangrang ini di butuhkan oleh ribuan orang untuk di santapkan ke burung ocehan, selain untuk keperluan lain.
Data yang telah di olah majalah burung pas.com 2010,pedagang pakan burung di DIY saja mencapai 1000 tempat, dan rata-rata perhari kios pakan burung ini membutuhkan 1-2 kg kroto dalam sehari, tetapi kebutuhan di pasar burung belum terhitung.
Semut ngangrang harga stabil sekitar Rp 85.000 s/d 100.000 perkgnya, tetapi bila sedang susah dan tak ada pemasok harga bisa melejit mencapai Rp.130.000-170.000/kg.
Nah melihat data ini berapa jumlah kebutuhan kroto dalam satu minggu untuk satu daerah ? ini menjadi tantangan para pebisnis, selain juga menjadi sebuah peluang yang cemerlang untuk di lirik.
Sayang kebutuhan oke, tapi barang selalu masih minim, sehingga pakan hewani burung ocehan di alihkan ke jangkrik, ulat hongkong atau lainnya yang sudah dapat di ternak.
Salah satu peternak kroto yang telah berhasil membudidayakan dengan system ternak, ternyata dalam kurun 3 bulan saja sudah bisa meraup untung Rp. 7 jutaaan.
Ia mengatakan dalam beternak awalnya induk di ambil dari alam, kemudian di tangkarkan di rumah dengan toples dan tempat lainnya.
Untuk beternak semut rang rang juga tak perlu tempat yang luas, lokasi sempit seperti ini saja mampu menghasilkan uang, kata orang itu. Berbicara induk, semut ngangrang akan selalu dapat di panen setiap 15 hari sekali, tetapi setiap telur yang akan di panen tentu saja tak boleh di panen semuanya, hal ini agar induk mau mengasuh selain telur juga agar bertambah.
Karena saya sudah merasakan hasilnya, siapa bilang semut ngangrang tidak dapat di ternak “kata peternak semut tersebut yang kini masih enggan menampakan jati dirinya.(bersambung ) * red *
Berita Terkait
46 Komentar



Kamis, 26 Januari 2012 | 21:31 WIBaku juga pingin bisa ternak om, gimana caranya, siapa tahu dapat peluang bisnis yang bagus......hidup semut merah Balas
Kamis, 26 Januari 2012 | 21:33 WIBbagus om......gimana caranya ternak.......Balas






































Tinggalkan Komentar


Jual Beli |
![]() | Pacuan Kuda Derrby Salatiga Jateng Ajang Menaikan Kualitas Kuda PacuSenin, 18 Februari 2019 | 07:43 WIB |
![]() | Siapkan Amunisi Sukarman Wonosari Gunungkdul Siap Gempur Lomba 2019Rabu, 13 Februari 2019 | 22:55 WIB |
![]() | Usaha peternkan entok masik terbuka lebar dan menguntungkanMinggu, 27 Januari 2019 | 14:31 WIB |
Surat Pembacashow all
Statistik Website


